Alhamdulillah detik ini saya masih diberi nafas oleh
Yang Maha Kuasa untuk dapat menulis “cerita” hari ini waktu menunjukkan jam
15.07 WIB. Cuaca cerah cenderung panas, pasang kipaspun terasa hangat. yah
namanya juga musim panas, walaupun awal bulan sudah dikunjungi mendung dan
hujan. Bukan masalah hujan yang akan saya tulis hari ini, melainkan ada poin
tertentu yang bisa saya ambil hikmahnya dalam perjalanan hidup saya beberapa
hari kemarin.
Tanggal 09 Oktober 2012, seperti biasa saya
mengantarkan istri periksa rutin ke dokter spesialis kandungan, di salah satu
Rumah Sakit di Babat. Seperti biasa setiap periksa saya selalu berbahagia,
karena bisa “nengok” anak kami di dalam kandungan, terlihat jantung yang
berdetak-detak, tangan yang bergerak-gerak dan kaki yang menendang-nendang,
bahagia sekali ketika saya melihat aktivitasnya di dalam Kandungan Ibunya,
seperti layaknya anak kecil yang bertingkah lucu saat masih usia 1-12 bulan.
setelah melihat kondisi anak kami yang dikatakan dokter dalam kondisi sehat,
tentunya sebagai calon orangtua dari anak pertama merasa sangat bahagia. Namun
problem dari awal bulan kandungan masih belum selesai, yaitu plasenta di bawah. Kebetulan istri saya
sejak awal bulan mengandung dan letak
plasenta sudah ada di bawah. Yah mau gimana lagi beginilah ketika Tuhan
menyentil hambanya bahwa sebenarnya hamba-hamba-Nya ini sangat lemah dan tidak
punya upaya apapun jika Tuhan sudah berkehendak. ketika dokter mengatakan
plasenta masih di bawah dalam hati ada perasaan sedih tapi karena ini sudah
bukan kuasa saya lagi untuk berbuat, akhirnya mau tidak mau bisa diprediksikan
ketika sudah menginjak +9 bulan harus dilakukan operasi cesar. Seperti orangtua
lainnya, saya pun juga akan mengusahakan apapun yang paling baik untuk anak
saya. terlepas dari sisi negatif-positif operasi cesar, dibalik semua itu Allah
SWT memberikan pelajaran kembali, kalau dalam kondisi tertentu misal
“kesandung” saya bilang sepertinya Tuhan itu suka becanda hehe...sekarang
sepertinya bukan becanda lagi, tapi Tuhan sedang memberikan ilmunya pada saya.
Ini merupakan “sentuhan” Tuhan yang bisa jadi ingin memberi saya pendidikan
bagaimana berumah tangga, ketika akan melewati perjalanan hidup, ada kalanya
enak, rejeki mengalir deras, sampai rejeki mengalir seret, layaknya kondisi
yang saya jalani sekarang, pada saat ini saya dituntut untuk berikhtiar/mengusahakan
semaksimal mungkin tenaga saya untuk memberikan persembahan tiada henti kepada
keluarga. dan saat inilah saya diharuskan untuk Ikhtiar, Ikhtiar adalah
sebagai jembatan dan cara seseorang meraih segala yang diinginkan, melalui
ikhtiar pula seorang pengusaha sekelas Bill Gates bisa menjadi salah satu orang
terkaya di dunia. Maka jelas sudah dalam kondisi ini dan bahkan disetiap
kondisi saya pun juga dituntut untuk berikhtiar, ikhtiar untuk membahagiakan
keluarga, mensejahterakan keluarga, baik dari lahiriyah maupun bathiniyah. Sejatinya
Tidak ada ikhtiar yang gagal, setiap ikhtiar pasti berhasil, jika gagal dalam
mencapai keinginan/cita-cita bisa dikatakan bahwa ikhtiarnya masih kurang maksimal, karena
sebenarnya ikhtiar itu tidak ada batasnya kecuali keberhasilan bukan kegagalan.
Melalui pelajaran ikhtiar ini mudah-mudahan Allah
memberikan segala kemudahan dalam setiap jengkal langkah ini, dan senantiasa
dekat dengan perintah-perintahnya. amin 213x...
By: Ares Made Rasta
0 komentar:
Posting Komentar