Senin, 15 Oktober 2012

IKHTIAR


Alhamdulillah detik ini saya masih diberi nafas oleh Yang Maha Kuasa untuk dapat menulis “cerita” hari ini waktu menunjukkan jam 15.07 WIB. Cuaca cerah cenderung panas, pasang kipaspun terasa hangat. yah namanya juga musim panas, walaupun awal bulan sudah dikunjungi mendung dan hujan. Bukan masalah hujan yang akan saya tulis hari ini, melainkan ada poin tertentu yang bisa saya ambil hikmahnya dalam perjalanan hidup saya beberapa hari kemarin.
Tanggal 09 Oktober 2012, seperti biasa saya mengantarkan istri periksa rutin ke dokter spesialis kandungan, di salah satu Rumah Sakit di Babat. Seperti biasa setiap periksa saya selalu berbahagia, karena bisa “nengok” anak kami di dalam kandungan, terlihat jantung yang berdetak-detak, tangan yang bergerak-gerak dan kaki yang menendang-nendang, bahagia sekali ketika saya melihat aktivitasnya di dalam Kandungan Ibunya, seperti layaknya anak kecil yang bertingkah lucu saat masih usia 1-12 bulan. setelah melihat kondisi anak kami yang dikatakan dokter dalam kondisi sehat, tentunya sebagai calon orangtua dari anak pertama merasa sangat bahagia. Namun problem dari awal bulan kandungan masih belum selesai, yaitu plasenta di bawah. Kebetulan istri saya sejak awal bulan mengandung  dan letak plasenta sudah ada di bawah. Yah mau gimana lagi beginilah ketika Tuhan menyentil hambanya bahwa sebenarnya hamba-hamba-Nya ini sangat lemah dan tidak punya upaya apapun jika Tuhan sudah berkehendak. ketika dokter mengatakan plasenta masih di bawah dalam hati ada perasaan sedih tapi karena ini sudah bukan kuasa saya lagi untuk berbuat, akhirnya mau tidak mau bisa diprediksikan ketika sudah menginjak +9 bulan harus dilakukan operasi cesar. Seperti orangtua lainnya, saya pun juga akan mengusahakan apapun yang paling baik untuk anak saya. terlepas dari sisi negatif-positif operasi cesar, dibalik semua itu Allah SWT memberikan pelajaran kembali, kalau dalam kondisi tertentu misal “kesandung” saya bilang sepertinya Tuhan itu suka becanda hehe...sekarang sepertinya bukan becanda lagi, tapi Tuhan sedang memberikan ilmunya pada saya. Ini merupakan “sentuhan” Tuhan yang bisa jadi ingin memberi saya pendidikan bagaimana berumah tangga, ketika akan melewati perjalanan hidup, ada kalanya enak, rejeki mengalir deras, sampai rejeki mengalir seret, layaknya kondisi yang saya jalani sekarang, pada saat ini saya dituntut untuk berikhtiar/mengusahakan semaksimal mungkin tenaga saya untuk memberikan persembahan tiada henti kepada keluarga. dan saat inilah saya diharuskan untuk Ikhtiar, Ikhtiar  adalah sebagai jembatan dan cara seseorang meraih segala yang diinginkan, melalui ikhtiar pula seorang pengusaha sekelas Bill Gates bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Maka jelas sudah dalam kondisi ini dan bahkan disetiap kondisi saya pun juga dituntut untuk berikhtiar, ikhtiar untuk membahagiakan keluarga, mensejahterakan keluarga, baik dari lahiriyah maupun bathiniyah. Sejatinya Tidak ada ikhtiar yang gagal, setiap ikhtiar pasti berhasil, jika gagal dalam mencapai keinginan/cita-cita bisa dikatakan bahwa  ikhtiarnya masih kurang maksimal, karena sebenarnya ikhtiar itu tidak ada batasnya kecuali keberhasilan bukan kegagalan.
Melalui pelajaran ikhtiar ini mudah-mudahan Allah memberikan segala kemudahan dalam setiap jengkal langkah ini, dan senantiasa dekat dengan perintah-perintahnya. amin 213x...
By: Ares Made Rasta

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Its me

Its me

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More